Avatar, District 9 dan Star Trek Gunakan Autodesk

0
James Cameron bersama dengan Lightstorm Entertainment, merintis metode baru pembuatan film virtual untuk menciptakan Avatar, dengan bantuan piranti lunak Autodesk.

Nolan Murtha, pengawas efek digital di Lightstorm Entertainment mengatakan, para pembuat film mampu membuat film yang inovatif dengan bantuan peralatan Autodesk Digital Entertainment: penampilan dari para aktor diterapkan ke dalam karakter digital yang sudah dibuat sebelumnya dan dilihat secara langsung oleh sutradara dan sang aktor sendiri melalui piranti lunak Autodesk MotionBuilder.

Piranti lunak Autodesk Maya digunakan untuk menciptakan karakter digital dan lokasi sementara piranti lunak Autodesk Mudbox digunakan untuk pemahatan digital.

Sementara itu, film District 9, sebuah drama sains ilmiah dibuat dengan karakter ciptaan komputer dan lokasi digital. Perusahaan efek visual Image Engine menggunakan Maya dan MotionBuilder untuk membantu menciptakan lebih dari 300 adegan efek visual termasuk untuk makhluk asing yang rumit namun masuk akal.

Belum lagi, para seniman dari Industrial, Light & Magic (ILM) menggunakan perpaduan dari piranti lunak Maya dan Autodesk Inferno, untuk membantu menciptakan efek visual dan karakter mengagumkan namun tetap sesuai dengan versi serial televisinya, Star Trek.

 “Kecepatan dari Maya, kemampuannya untuk melakukan pengulangan dengan mudah dan menyatu tanpa bekas dengan fondasi piranti lunak Zeno milik kami, membuat sebuah satuan perangkat yang tidak membatasi kreativitas, namun justru secara fakta menjadi kunci sukses dari proyek ini. “ kata ILM Animation Director Paul Kavanagh.

Dibalik Film Avatar Yang Fantastis

0
Film Avatar hasil besutan sutradara James Cameron memang fantastis. Gambar yang dihasilkan dalam film itu menggunakan teknogi 3D yang paling mutakhir sehingga menampilkan kualitas mendetail yang hampir sempurna.


Film ini diproduksi oleh LightStrom Enteraiment, dengan menggunakan teknologi CGI (Computer-Generated Imagery) hasil kerja sama dengan Weta Digital asal Selandia Baru.

Pengambilan gambarnya menggunakan sistem kamera fusion 3D, dan tak lupa Cameron juga memberikan sentuhan resolusi film 3D high-resolution dari Los Angles Studio, yang kemudian harus diterjemahkan ke dalam komponen film.

File-file inilah yang kemudian di simpan di storage oleh di Isilon IQ.

"Produksi Avatar menghasilkan puluhan terabyte data dalam berbagai format, termasuk file digital yang besar dan file metadata instruksional. Data Terabyte diciptakan setiap pekan dan, kadang-kadang satu hari," jelas keterangan yang ditulis Isilon, seperti dilangsir dari The Register.

Lightstorm bisa menembak, mengambil gambar dari lokasi tertentu dan kemudian mengakses konten terbaru dari IQ Isilon cluster dengan filesystem global. Isilon mengatakan bahwa node baru ditambahkan sesuai kebutuhan.

Selain itu, Weta memilih NetApp yang digunakan untuk menyimpan data yang masuk, kemudian digunakan sejumlah workstation besar dan server berbilah dengan total 30.000 core untuk bekerja di atasnya.

Filers NetApp yang dipasangkan dengan sampai lima kartu ekselerator Cache DRAM 160GB di controller mereka, PAM (Percepatan Kinerja Modul) cache, untuk mempercepat akses file oleh Weta bagi orang-orang kreatif.

Hasilnya, Avatar yang telah dikonsep oleh James Cameron dari 14 tahun yang lalu menjadi sebuah film yang fantastis.

Hargai Apa Yang Kita Miliki

0
Pernahkah kalian mendengar kisah Helen Kehler? 
Dia adalah seorang perempuan yang dilahirkan 
dalam kondisi buta dan tuli. 

Karena cacat yang dialaminya, dia tidak bisa 
membaca, melihat, dan mendengar. Nah, dlm 
kondisi seperti itulah Helen Kehler dilahirkan.

Tidak ada seorangpun yang menginginkan
lahir dalam kondisi seperti itu. Seandainya 
Helen Kehler diberi pilihan, pasti dia akan 
memilih untuk lahir dalam keadaan normal. 

Namun siapa sangka, dengan segala 
kekurangannya, dia memiliki semangat hidup 
yang luar biasa, dan tumbuh menjadi seorang
legendaris.

Dengan segala keterbatasannya, ia mampu 
memberikan motivasi dan semangat hidup 
kepada mereka yang memiliki keterbatasan
pula, seperti cacat, buta dan tuli.

Ia mengharapkan, semua orang cacat seperti 
dirinya mampu menjalani kehidupan seperti
manusia normal lainnya, meski itu teramat sulit
dilakukan.

Ada sebuah kalimat fantastis yang pernah 
diucapkan Helen Kehler:

  "It would be a blessing if each person 
  could be blind and deaf for a few days 
  during his grown-up live. It would make
  them see and appreciate their ability to 
  experience the joy of sound".

Intinya, menurut dia merupakan sebuah anugrah 
bila setiap org yang sudah menginjak dewasa 
itu mengalami buta dan tuli beberapa hari saja. 

Dengan demikian, setiap orang akan lebih 
menghargai hidupnya, paling tidak saat 
mendengar suara!

Sekarang, coba kalian bayangkan sejenak....
Kalian menjadi seorang yang buta 
dan tuli selama dua atau tiga hari saja!

Tutup mata dan telinga selama rentang waktu 
tersebut. Jangan biarkan diri kalian melihat 
atau mendengar apapun. 

Selama beberapa hari itu kalian tidak bisa 
melihat indahnya dunia, kalian tidak bisa 
melihat terangnya matahari, birunya langit, dan 
bahkan kalian tidak bisa menikmati musik/radio 
dan acara tv kesayangan!

Bagaimana? Apakah beberapa hari cukup berat? 
Bagaimana kalau dikurangi dua atau tiga jam saja?

Gue yakin hal ini akan mengingatkan siapa saja, 
bahwa betapa sering kita terlupa untuk bersyukur 
atas apa yang kita miliki. Kesempurnaan yang ada 
dalam diri kita!

Seringkali yang terjadi dalam hidup kita adalah 
keluhan demi keluhan.... Hingga tidak pernah 
menghargai apa yang sudah kita miliki. 

Padahal bisa jadi, apa yang kita miliki merupakan 
kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati 
oleh orang lain. Ya! Kemewahan utk orang lain!

Coba kalian renungkan, bagaimana orang yang 
tidak memiliki kaki? Maka berjalan adalah sebuah 
kemewahan yang luar biasa baginya.

Helen Kehler pernah mengatakan, seandainya ia 
diijinkan bisa melihat satu hari saja, maka ia yakin
akan mampu melakukan banyak hal, termasuk 
membuat sebuah tulisan yang menarik.

Dari sini kita bisa mengambil pelajaran, jika kita 
mampu menghargai apa yang kita miliki, hal-hal 
yang sudah ada dalam diri kita, tentunya kita akan
bisa memandang hidup dengan lebih baik.

Kita akan jarang mengeluh dan jarang merasa susah!
Malah sebaliknya, kita akan mampu berpikir positif 
dan menjadi seorang manusia yang lebih baik. 

Just My Argument

0

         Di jaman sekarang, hidup semakin sulit, kebutuhan semakin meningkat sementara sumber daya yang ada tidak mencukupi dan parahnya tidak diperbaharui. Akibatnya, sudah pasti harga kebutuhan melonjak tinggi. Gue walaupun masih muda, bukannya gue sok tahu atau sok eksis, gue cuma mengeluarkan argumen yang gue punya.

         Pergaulan anak jaman sekarang juga udah berbeda, mungkin bisa disebut 'anak gahoel'. Tapi macam-macam dari mereka mempunyai gaya style masing-masing. Contohnya dalam hal musik, ada mereka yang menyukai genre "emo" dengan ciri screamnya, ada juga yang suka aliran punk rock dengan penampilan yang berbeda, ada juga yang berpegang teguh pada rock n roll musik dengan ciri rambut gondrongnya. Tapi kebanyakan ada juga yang cenderung menyukai 'lagu-lagu cengeng' dan masih banyak lagi.

         Berbagai aliran musik muncul, dan anehnya di indonesia kenapa aliran seperti melayu, slow pop, pop rock sangat disukai pada saat ini? Banyak juga band-band baru bermunculan, yang sangat disayangkan ada yang tetap eksis dalam dunia musik namun tak sedikit pula yang hanya sekedar "numpang lewat" saja.

Kalian yang membaca argumen saya ini, termasuk genre apa yang anda sukai? Rock? Melayu? Punk? Underground? Pop? Itu kebebasan kalian masing-masing. 


10 Pemain Bintang di Eranya yang Belum Merasakan Piala Dunia

1
Ya, berikut adalah daftar sepuluh pemain bintang yang tidak pernah sekalipun mencicipi gemerlap pagelaran sepakbola paling akbar seantero jagad.
1) Alfredo di Stefano (Argentina, Kolombia, Spanyol)
Mencoba peruntungan di tiga negara berbeda, di Stefano harus pasrah menutup karir tanpa mencatatkan caps Piala Dunia.
Argentina, Kolombia dan Spanyol gagal dibawanya melangkah ke ajang akbar tersebut. Padahal, di level klub dia mampu mengantarkan Real Madrid merengkuh delapangelar La Liga, satu Copa del Rey dan yang paling wah adalah lima trofi Liga Champions.



2) George Best (Irlandia Utara)
Pemain terbaik Eropa 1968 ini begitu dipuja oleh publik Old Trafford. Nama Best menjadi simbol kejayaan Manchester United di masa lalu. Dua gelar Premier League dan trofi pertama Liga Championsmenjadi sumbangan berharganya.
Seperti namanya ‘Best’, penyerang kelahiran 22 Mei 1946 ini adalah bakat terbaik yang pernah dimiliki Irlandia Utara. Sayang, catatan di lembaran karir pria pecandu alkohol ini tidak dilengkapi guratan sejarah penampilan di putaran final Piala Dunia.
3) George Weah (Liberia)
Mantan pemain terbaik dunia 1995 ini hanya tinggal selangkah lagi mencetak rekor penampilan di Piala Dunia. Pada 2002, Weah nyaris mengantarkan Liberia memijak Jepang dan Korea Selatan. Di klasemen akhir babak penyisihan grup, Liberia hanya terpaut satu poin dengan Kamerun.
Hasrat Weah untuk turun di Piala Dunia sangatlah besar. Bayangkan, dia sampai rela merogoh kocek pribadi demi membiayai timnas negaranya di setiap laga.
Selain menjadi pemain terbaik dunia, Weah juga pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik Eropa di tahun yang sama serta pemain terbaik Afrika pada 1989, 1994 dan 1995.
4) Ryan Giggs (Wales)
Siapa tidak kenal pemain satu ini? Berbagai sukses telah diraihnya bersama Manchester United. Mulai dari gelar domestik, Liga Champions sampai Piala Dunia antar klub, semua pernah mampir ke tangan Giggs.
Tak ada gading yang tak retak. Ungkapan tersebut rupanya berlaku bagi pemain yang akrab disapa Giggsy ini. Ya, dia tidak pernah mencatatkan caps penampilan di putaran final Piala Dunia.

5) Bernd Schuster (Jerman Barat)
Schuster gagal tampil di Piala Dunia karena memilih pensiun dini (usia 24 tahun) dari Timnas. Padahal, dia baru melakoni 22 laga bersama tim Panzer.
Alasan Schuster atas keputusan mencenggangkannya tersebut adalah karena terjadi silang pendapat antara klub yang mengontraknya ketika itu (Barcelona) dengan pihak Jerman Barat.
Sebelum pensiun, Schuster sempat membawa Jerman Barat keluar sebagai juara Euro 1980 di Italia.

6) Valentino Mazzola (Italia)
Nasib tragis menyebabkan ayahanda dari lengenda Italia Sandro Mazzola ini tidak pernah ikut di Piala Dunia. Ya, dia merupakan salah satu korban kecelakan pesawat yang menimpa seluruh awak Torino pada tahun 1949 silam.

Mazzolla adalah salah satu pemain tersukses di eranya. Sejak tampil pertama kali buat Venezia pada 1939 hingga akhir hanyat, dia sudah berhasil mencetak 130 gol ditambah empat torehanya buat Gli azzurri.
7) Eric Cantona (Prancis)
Cerita kontoversi mewarnai kisah muram karir Cantona di ajang Piala Dunia. Dua kali berjuang di babak kualifikasi dia selalu gagal mengantarkan Les Bleus maju ke putaran final.
Cantona yang terkenal urakan, punya banyak pengalaman buruk di timnas. Pertama, ketika dirinya bertikai dengan pelatih Henri Michel, sementara yang kedua adalah larang tampil di berbagai event sebagai hukuman insiden tendangan 'kung-fu' pada 1995.
Bertolak belakang dengan nasibnya di skuad Prancis, Cantona mendapat sanjungan setinggi langit di klubnya Manchester United. Sembilan gelar (4 Premier League, 2 FA Cup dan 3 Charity Sheild) berhasil disumbangkanya buat The Red Devils selama kurun waktu 1992 hingga 1997.
8) Jari Litmanen (Finlandia)
Litmanen adalah pemain terhebat yang pernah dimiliki Finlandia. Meskipun usainya sudah hampir mendekati kepala empat, pemain berjuluk Merlin ini masih aktif sebagai pemain di Timnas negaranya.

Momen kejayaan Litmanen adalah ketika dia berhasil mengantarkan Ajax Amterdam dua kali melaju ke final Liga Champions 1995 dan 1996. Di Amsterdam Arena namanya disandingkan dengan duo legenda Marco van Basten dan Johan Cruyff.

Sayang torehan fantastis Litmanen di level klub tidak diikuti dengan kesuksesan karir Timnas. Dia selalu gagal mengantarkan Finlandia lolos ke Piala Dunia.
9) Liam Brady (Republik Irelandia)
Menjadi pemain sukses di pada tahun 80-an, Brady tidak pernah menjajakkan kakinya di Piala Dunia. Dia mungkin berada di era yang salah, karena pada masa-masa tersebut Boys in Green tercatat sama sekali tidak pernah lolos ke sebuah turnamen besar.

Brady yang kini menjabat sebagai asisten pelatih Irlandia, dulunya adalah gelandang andalan Arsenal dan Juventus. Selama berada di Turin dia berhasil mempersembahkan dua gelar scudetto. Brady resmi mundur dari dunia sepakbola pada tahun 1990.


10) Kazuyoshi Miura (Jepang)
Pemain yang akrab disapa 'Kazu' ini mungkin boleh berbangga diri karena menjadi pemain Jepang pertama yang bisa tampil salah satu kompetisi papan atas Eropa Serie A. Tapi, untuk penampilan di Piala Dunia, dia terpaksa harus tunduk kepada Hidetoshi Nakata yang sudah merasakan tiga kali turun di perhelatan megah itu pada 1998, 2002 dan 2006.

Saat Jepang menjadi tuan rumah bersama Korea Selatan di Piala Dunia 2002, Miura tidak turut serta karena dua tahun sebelumnya sudah menyatakan mundur dari Timnas. Penyerang betinggi badan 177cm itu merupakan salah satu topskor sepanjang masa di skuad tim Negeri Matahari Terbit dengan mengoleksi 56 gol dari 91 kali penampilan.

Tim All Star di Tiap Piala Dunia

0
Usai Piala Dunia dilangsungkan, Badan Sepakbola Dunia (FIFA) pasti mengumumkan tim all star. Tim ini merupakan gabungan pemain dari negara berbeda yang tampil gemilang selama perhelatan.

Bisa ditebak, Anda sebagai penggila sepakbola pasti tidak ingat siapa saja pemain yang menghuni tim all star pada Piala Dunia 2006 atau sebelumnya.

Sebelum membeberkan daftar pemain yang tergabung dalam all star di setiap Piala Dunia, ada baiknya Anda mengetahui beberapa fakta. Hanya dua pemain yang pernah masuk dalam squad tim all star dalam tiga perhelatan secara beruntun.

Legenda sepakbola dunia Franz Beckenbauer, yang kala itu membela Jerman Barat dan mantan bek Timnas Brasil Djalma Santos. Beckenbauer masuk dalam tim all star pada Piala Dunia 1966, 1970, dan 1974. Sementara Santos dipercaya memperkuat tim all star pada Piala Dunia 1954, 1958 dan 1962.

Nama legenda lainnya seperti Pele (Brasil), Diego Maradona (Argentina), Bobby Charlton, Michel Platini (Prancis) dan Zinedine Zidane (Prancis) hanya dua kali masuk squad tim all star. Bahkan tidak semua pemain mampu mengukir prestasi tersebut secara beruntun.

Berikut tim all star Piala Dunia:

Piala Dunia 1930 di Uruguay
Kiper : Enrique Ballesteros (Uruguay)
Bek : Jose Nasazzi (Uruguay), Milutin Ivkovic (Yugoslavia)
Tengah : Luis Monti (Argentina), Alvaro Gestido (Uruguay), Jose Andrade (Uruguay)
Striker : Pedro Cea (Uruguay), Hector Castro (Uruguay), Hector Scarone (Uruguay),
Guillermo Stabile (Argentina), dan Bert Patenaude (AS).

Piala Dunia 1934 di Italia
Kiper : Ricardo Zamora (Spanyol)
Bek : Jacinto Quincoces (Spanyol), Eraldo Monzeglio (Italia)
Tengah : Luis Monti (Argentina), Alvaro Gestido (Uruguay), Jose Andrade (Uruguay),
Striker : Giuseppe Meazza (Italia), Raimundo Orsi (Italia), Enrique Guaita (Italia),
Matthias Sindelar (Austria), Oldrich Nejedly (Rep Ceska).

Piala Dunia 1938 di Prancis
Kiper : Frantisek Planicka (Rep Ceska)
Bek : Pietro Rava (Italia), Alfredo Foni (Italia), Domingos da Guia (Brasil)
Tengah : Michele Andreolo (Italia), Ugo Locatelli (Italia)
Striker : Silvio Piola (Italia), Gino Colaussi (Italia), Gyorgy Sarosi (Hungaria), Gyula
Zsengeller (Hungaria), Leonidas (Brasil).

Piala Dunia 1950 di Brasil
Kiper : Roque Maspoli (Uruguay)
Bek : Erik Nilsson (Swedia), Jose Parra (Spanyol), Victor Rodriguez Andrad (Uruguay)
Tengah : Obdulio Varela (Uruguay), Bauer (Brasil)
Striker : Alcides Ghiggia (Uruguay), Zizinho (Brasil), Ademir (Brasil), Jair (Rbasil),
Juan Alberto Schiaffino (Uruguay).

Piala Dunia 1954 di Swiss
Kiper : Gyula Grosics (Hungaria)
Bek : Ernst Ocwirk (Austria), Djalma Santos (Brasil), Jose Santamaria (Uruguay),
Tengah : Fritz Walter (Jerman), Jozsef Bozsik (Hungaria)
Striker : Helmut Rahn (Jerman), Nandor Hidegkuti (Hungaria), Ferenc Puskas
(Hungaria), Sandor Kocsis (Hungaria), Zoltan Czibor (Hungaria)

Piala Dunia 1958 di Swedia
Kiper : Harry Gregg (Irlandia Utara)
Bek : Djalma Santos (Brasil), Bellini (Brasil), Nilton Santos (Brasil)
Tengah : Danny Blanchflower (Irlandia Utara), Didi (Brasil)
Striker : Pele (Brasil), Garrincha (Brasil), Just Fontaine (Prancis), Raymond Kopa
(Prancis), Gunnar Gren (Swedia)

Piala Dunia 1962 di Chili
Kiper : Viliam Schrojf (Rep Ceska)
Bek : Djalma Santos (Brasil), Cesare Maldini (Italia), Valeriy Voronin (Uni Soviet),
Karl-Heinz Schnellinger (Jerman)
Tengah : Zagallo (Brasil), Zito (Brasil), Josef Masopust (rep Ceska)
Striker : Vava (Brasil), Garrincha (Brasil), Leonel Sanchez (Chili)

Piala Dunia 1966 di Inggris
Kiper : Gordon Banks (Inggris)
Bek : George Cohen (Inggris), Bobby Moore (Inggris), Vicente (Portugal),
Silvio Marzolini (Argentina)
Tengah : Franz Beckenbauer (Jerman), Mario Coluna (Portugal),
Bobby Charlton
(Inggris)
Striker : Florian Albert (Hungaria), Uwe Seeler (Jerman), Eusebio (Portugal)

Piala Dunia 1970 di Meksiko
Kiper : Ladislao Mazurkiewicz (Uruguay)
Bek : Carlos Alberto (Brasil), Atilio Ancheta (Uruguay), Franz Beckenbauer (Jerman)
Giacinto Facchetti (Italia)
Tengah : Gerson (Brasil), Roberto Rivellino (Brasil), Bobby Charlton (Inggris)
Striker : Pele (Brasil), Gerd Muller (Jerman), Jairzinho (Brasil)

Piala Dunia 1974 di Jerman Barat
Kiper : Sepp Maier (Jerman)
Bek : Berti Vogts (Jerman), Ruud Krol (Belanda), Franz Beckenbauer (Jerman),
Paul
Breitner (Jerman), Elias Figueroa (Chili)
Tengah : Wolfgang Overath (Jerman), Kazimierz Deyna (Polandia),
Johan Neeskens
(Belanda)
Striker : Rob Rensenbrink (Belanda), Johan Cruyff (Belanda), Grzegorz Lato (Polandia)

Piala Dunia 1978 di Argentina
Kiper : Ubaldo Fillol (Argentina)
Bek : Berti Vogts (Jerman), Ruud Krol (Belanda), Daniel Passarella (Argentina), Alberto Tarantini (Argentina)
Tengah : Dirceu (Brasil), Teofilo Cubillas (Peru), Rob Rensenbrink (Belanda)
Striker : Roberto Bettega (Italia), Paolo Rossi (Italia), Mario Kempes (Argentina)

Piala Dunia 1982 di Spanyol
Kiper : Dino Zoff (Italia)
Bek : Luizinho (Brasil), Junior (Brasil), Claudio Gentile (Italia), Fulvio Collovati (Italia)
Tengah : Zbigniew Boniek (Polandia), Falcao (Brasil), Michel Platini (Prancis), Zico (Brasil)
Striker: Paolo Rossi (Italia), Karl-Heinz Rum (Jerman)

Piala Dunia 1990 di Italia
Kiper : Sergio Goycoechea (Argentina)
Luis Gabelo Conejo (Costa Rica)
Bek : Andreas Brehme (Jerman), Paolo Maldini (Italia), Franco Baresi (Italia)
Tengah : Diego Maradona (Argentina), Lothar Matthaus (Jerman), Dragan Stojkovic (Yugoslavia), Paul Gascoigne (Inggris)
Striker : Salvatore Schillaci (Italia), Roger Milla (Kamerun), Jurgen Klinsmann (Jerman)

Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat
Kiper : Michel Preud'homme (Belgia)
Bek : Jorginho (Brasil), Marcio Santos (Brasil), Paolo Maldini (Italia)
Tengah : Dunga (Brasil), Krasimir Balakov (Bulgaria), Gheorghe Hagi (Rumania),
Tomas Brolin (Swedia)

Striker : Romario (Brasil), Hristo Stoichkov (Bulgaria), Roberto Baggio (Italia)

Piala Dunia 1998 di Prancis
Kiper : Fabien Barthez (Prancis), Jose Luis Chilavert (Paraguay)
Bek : Roberto Carlos (Brasil), Marcel Desailly (Prancis), Lilian Thuram (Prancis),
Frank de Boer (Belanda), Carlos Gamarra (Paraguay)

Tengah : Dunga (Brasil), Rivaldo (Brasil), Michael Laudrup (Denmark),
Zinedine Zidane (Prancis), Edgar Davids (Belanda)

Striker : Ronaldo (Brasil), Davor Suker (Kroasia), Brian Laudrup (Denmark),
Dennis Bergkamp (Belanda)


Piala Dunia 2002 di Korea/Jepang
Kiper : Oliver Kahn (Jerman), Ru?tu Recber (Turki)
Bek : Roberto Carlos (Brasil), Sol Campbell (Inggris), Fernando Hierro (Spanyol), Hong Myung-Bo (Korea Selatan), Alpay Ozalan (Turki)
Tengah : Rivaldo (Brasil), Ronaldinho (Brasil), Michael Ballack (Jerman), Claudio Reyna (AS), Yoo Sang-Chul (Korea Selatan)
Striker : Ronaldo (Brasil), Miroslav Klose (Jerman), El Hadji Diouf (Senegal), Hasan Sas (Turki)

Piala Dunia 2006 di Jerman
Kiper : Gianluigi Buffon (Italia), Jens Lehmann (Jerman), Ricardo (Portugal)
Bek : Roberto Ayala (Argentina), John Terry (Inggris), Lilian Thuram (Prancis), Philipp Lahm (Jerman), Fabio Cannavaro (Italia), Gianluca Zambrotta (Italia), Ricardo Carvalho (Portugal)
Tengah : Ze Roberto (Tengah), Patrick Vieira (Prancis), Zinedine Zidane (Prancis), Michael Ballack (Jerman), Andrea Pirlo (Italia), Gennaro Gattuso (Italia), Francesco Totti (Italia), Luis Figo (Portugal), Maniche (Portugal)
Striker : Hernan Crespo (Argentina), Thierry Henry (Prancis), Miroslav Klose (Jerman), Luca Toni (Italia)

Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan
Silakan prediksi jagoan Anda. ( M.R. Inc. )

Dream Theater

0
Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP). Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards. Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi. Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini. Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica. Album terbaru mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu. Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Score yang direkam pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.

Sejarah

Dream Theater dibentuk pada bulan September 1985, ketika gitaris John Petrucci dan bassis John Myung memutuskan untuk membentuk sebuah band untuk mengisi waktu luang mereka ketika bersekolah di Berklee College of Music di Boston. Mereka lalu bertemu seorang pemain drum, Mike Portnoy, di salah satu ruang latihan di Berklee, dan setelah dua hari negosiasi, mereka berhasil mengajak Mike Portnoy untuk bergabung. Setelah itu, mereka bertiga ingin mengisi dua tempat kosong di band tersebut, dan Petrucci bertanya kepada teman band, Kevin Moore, untuk menjadi pemain keyboard. Dia setuju, dan ketika Chris Collins diajak untuk menjadi vokalis, band tersebut sudah komplit.

Dengan lima anggota, mereka memutuskan untuk menamai band tersebut dengan nama Majesty. Menurut dokumentasi DVD Score, mereka berlima sedang mengantri tiket untuk konser Rush di Berklee Performance Center ketika mendengarkan Rush dengan boom box. Portnoy lalu berkata bahwa akhiran dari lagu tersebut (Bastille Day) terdengar sangat "majestic". Pada saat itulah mereka memutuskan Majesty adalah nama yang bagus untuk sebuah band, dan tetap bagus sampai sekarang.

Pada saat - saat tersebut, Portnoy, Petrucci dan Myung masih berkutat dengan kuliah mereka, juga dengan kerja paruh waktu dan mengajar. Jadwal mereka menjadi kiat ketat sehingga mereka harus memutuskan antara mengejar karir di bidang musik atau mengakhiri band Majesty. Namun akhirnya Majesty menang dan mereka bertiga keluar dari Berklee untuk berkonsentrasi di karir musik. Petrucci mengomentari tentang hal ini di dokumentasi DVD Score, berkata bahwa saat tersebut sangat susah untuk meminta kepada orang tuanya untuk pergi ke sekolah musik. Dan lebih susah lagi untuk menyakinkan orang tuanya agar ia boleh keluar dari sekolah.
Moore juga akhirnya keluar dari sekolahnya, SUNY Fredonia, untuk berkonsentrasi dengan band tersebut.

Karakteristik penulisan lagu

Beberapa teknik penulisan lagu yang unik telah dilakukan oleh Dream Theater, yang kebanyakan terjadi di masa - masa sekarang, ketika mereka bisa bereksperimen dengan label rekaman mereka sendiri.

Dimulai dengan Train of Thought, Dream Theater sudah memulai memasukkan elemen - elemen kecil dan tersembunyi di musik mereka, dan memuat elemen tersebut kepada peminat yang lebih fanatik. Karakteristik yang paling terkenal (yang biasa disebut "nugget") tersembunyi di "In the Name of God", yang merupakan sandi morse dari "eat my ass and balls" (makan pantatku dan penisku), yang merupakan kata - kata terkenal dari Mike Portnoy. Sejak saat itu, banyak peminat - peminat Dream Theater mulai berusaha menemukan hal - hal kecil yang biasanya tidak menarik bagi peminat biasa.

Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:

  • Suara dari fonograf di akhiran dari "Finally Free" di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan "The Glass Prison" di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di "As I Am" sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran "In the Name of God" di 'Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan "The Root of All Evil" di album berikutnya, Octavarium.
  • Tiga bagian dari "The Glass Prison" di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari "This Dying Soul" di Train of Thought dan dua bagian dari "The Root of All Evil" di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin - poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu - lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
  • Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian - bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu "6:00" dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di "Peruvian Skies", "Blind Faith" dan "Endless Sacrifice"
  • Penggunaan notasi yang berulang - ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu - lagu Charles Ives, contohnya:
    • Tema lagu "Wait for Sleep" muncul di "Learning to Live" (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di "Just Let Me Breath" (menit 3:39 dan 5:21)
    • Tema lagu "Learning to Live" muncul di "Another Day" (menit 2:53)
    • Tema lagu "Space-Dye Vest" digunakan beberapa kali di album Awake.
    • Tema pembukaan dari "Erotomania" digunakan di "Voices" di Awake (menit 4:51).
    • Satu dari melodi - melodi di "Metropolis Pt 1 (The Miracle and the Sleeper)" diulang di chorus kedua di "Home" dari Metropolis Pt 2 (Scenes From A Memory), dengan cuma pengubahan satu kata. Beberapa lirik dari "Metropolis Pt 1" just digunakan di "Home". Pada dasarnya, keseluruhan album "Scenes From A Memory" penuh dengan musikal/lirikal/konseptual variasi dari elemen - elemen musikal dari "Metropolis Pt 1" dan "The Dance of Eternity" sebenarnya dibangun dari variasi - variasi elemen musik di lagu - lagu dalam album tersebut.
    • Bagian - baguan dari tiap lagu di album "Octavarium" telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, "Octavarium".
  • Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter - karakter angka enam di judul - judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter - karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak - kotak putih dan kotak - kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
  • Lagu "Octavarium" dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan - akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran "Octavarium"
  • Analisis detil tentang "nugget" di "Octavarium" (disebut oleh Mike Portnoy sebagai "sebuah nugget raksasa") telah dipublikasikan di sebuah situs independen

Axl Rose

0
William Bruce Bailey (lahir di Lafayette, Indiana, 6 Februari 1962; umur 47 tahun) adalah "lead vocals" Guns N' Roses band asal Los Angeles, California Amerika Serikat. Musisi yang lebih dikenal dengan nama Axl Rose selama ini dikenal sebagai pemimpin sekaligus pendiri Guns N' Roses (bersama Tracii Guns pada tahun 1985), sosok Axl ditubuh GNR begitu dominan, dia yang mengatur semua alur cerita setiap GNR "memulai pertualangannya".

Axl Rose mempunyai sifat otoriter, egois, dan dengan emosi yang meledak-ledak, tak jarang teman-teman sebandnya kena semprot "kebengisannya" Axl, dan oleh sebab itulah Guns N' Roses bubar karena teman sebandnya sudah tidak tahan lagi atas perilakuan Axl yang mau menang sendiri, ada yang mengundurkan diri, ada dipecat, dan ada juga yang keluar dikarenakan beda pendapat dengan Axl mengenai kemana selanjutnya arah music GNR.

Di Guns N' Roses, Axl yang juga pencipta dan penulis lagu, dia diberkahi kemampuan bisa merubah suaranya hingga 3X saat dia sedang bernyanyi dan dia juga bisa bernyanyi sambil berlari kesana-kemari. Sebuah ciri khas Axl dengan GNR-nya yang tak bisa digantikan vocalis manapun seandainya dia keluar dari band. Tapi bukan berarti dia saja yang terpenting ditubuh Guns N' Roses, ada satu lagi sosok yang terpenting di GNR, dia tak lain adalah sang gitaris GNR itu sendiri Slash. Menurut penggemar-penggemar "Guns N' Roses sama dengan Slash", tanpa Slash GNR sama seperti kehilangan "Guns-nya", dia lah warna GNR yg sesungguhnya dengan lantunan supernya dan dengan cara dia memainkan gitar.

Wayang Golek

0
Wayang Golek adalah suatu seni pertunjukan wayang yang terbuat dari boneka kayu, yang terutama sangat populer di wilayah Tanah Pasundan.

Wayang
Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat popular. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan ”bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, dimana muncul bayangan-bayangan. Di Jawa Barat, selain wayang kulit, yang paling populer adalah wayang golek. Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam diantaranya wayang golek papak (cepak) dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang wong, dari semua wayang itu dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawacana, mengatur gamelan mengatur lagu dan lain-lain.

Perkembangan
Sebagaimana alur cerita pewayangan umumnya, dalam pertunjukan wayang golek juga biasanya memiliki lakon-lakon baik galur maupun carangan yang bersumber dari cerita Ramayana dan Mahabarata dengan menggunakan bahasa Sunda dengan iringan gamelan Sunda (salendro), yang terdiri atas dua buah saron, sebuah peking, sebuah selentem, satu perangkat boning, satu perangkat boning rincik, satu perangkat kenong, sepasang gong (kempul dan goong), ditambah dengan seperangkat kendang (sebuah kendang Indung dan tiga buah kulanter), gambang dan rebab.

Sejak 1920-an, selama pertunjukan wayang golek diiringi oleh sinden. Popularitas sinden pada masa-masa itu sangat tinggi sehingga mengalahkan popularitas dalang wayang golek itu sendiri, terutama ketika zamannya Upit Sarimanah dan Titim Patimah sekitar tahun 1960-an.

Dalam pertunjukan wayang golek, lakon yang biasa dipertunjukan adalah lakon carangan. Hanya kadang-kadang saja dipertunjukan lakon galur. Hal ini seakan menjadi ukuran kepandaian para dalang menciptakan lakon carangan yang bagus dan menarik. Beberapa dalang wayang golek yang terkenal diantaranya Tarkim, R.U. Partasuanda, Abeng Sunarya, Entah Tirayana, Apek, Asep Sunandar Sunarya, Cecep Supriadi dll.

Pola pengadegan wayang golek adalah sebagai berikut; 1) Tatalu, dalang dan sinden naik panggung, gending jejer/kawit, murwa, nyandra, suluk/kakawen, dan biantara; 2) Babak unjal, paseban, dan bebegalan; 3) Nagara sejen; 4) Patepah; 5) Perang gagal; 6) Panakawan/goro-goro; 7) Perang kembang; 8) Perang raket; dan 9) Tutug.

Salah satu fungsi wayang dalam masyarakat adalah ngaruat, yaitu membersihkan dari kecelakaan (marabahaya). Beberapa orang yang diruwat (sukerta), antara lain: 1) Wunggal (anak tunggal); 2) Nanggung Bugang (seorang adik yang kakaknya meninggal dunia); 3) Suramba (empat orang putra); 4) Surambi (empat orang putri); 5) Pandawa (lima putra); 6) Pandawi (lima putri); 7) Talaga Tanggal Kausak (seorang putra dihapit putri); 8) Samudra hapit sindang (seorang putri dihapit dua orang putra), dan sebagainya.

Wayang golek saat ini lebih dominan sebagai seni pertunjukan rakyat, yang memiliki fungsi yang relevan dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat lingkungannya, baik kebutuhan spiritual maupun material. Hal demikian dapat kita lihat dari beberapa kegiatan di masyarakat misalnya ketika ada perayaan, baik hajatan (pesta kenduri) dalam rangka khitanan, pernikahan dan lain-lain adakalanya diriingi dengan pertunjukan wayang golek.
Media penyebaran Islam
Menurut dugaan, sebagaimana wayang kulit di daerah Jawa, wayang golek digunakan oleh para wali untuk menyebarkan Islam di Tanah Pasundan. Karena ajaran Hindu sudah cukup akrab di masyarakat Sunda kala itu, cerita Mahabrata dan Ramayana dari Tanah Hindu dimodifikasi untuk mengajarkan Ketauhidan. Misalkan, dalam cerita Mahabharata para dewa punya wewenang yang sangat absolut, sebagai penentu nasib dan takdir yang tidak bisa disanggah maka para wali membuat objek baru yang posisinya lebih kuat yaitu lewat tokoh Semar yang pada akhirnya Semar tersebut turun ke bumi -yang karena kesalahannya- untuk mendampingi setiap kejadian dalam babak Bharata Yuddha baik sebagai penengah atau sebagai eksekutor tokoh yang tidak bisa diajak ke dalam kebaikan.

Wayang siam

0
Wayang siam adalah kesenian tradisional wayang yang populer di Kelantan, Malaysia. Wayang Siam dimainkan oleh seorang dalang, didampingi oleh delapan orang pemain musik. Wayang siam dimainkan dalam bahasa Melayu logat Kelantan.

Asal wayang siam tidak jelas. Beberapa bukti menunjukkan kesenian ini berasal dari Jawa, terlihat dari istilah-istilah panggung yang berasal dari bahasa Jawa. Namun menurut para dalang di Kelantan wayang siam berasal dari Patani, yang sekarang menjadi wilayah Thailand. Itulah sebabnya kesenian ini diberi nama wayang siam.

Kisah yang ditampilkan dalam kesenian wayang siam didasarkan pada versi cerita rakyat Melayu dari Ramayana, Cerita Mahraja Wana. Nama Wana adalah versi Melayu dari Rahwana. Kisah ini berbeda dari versi literer dalam sastra Melayu, Hikayat Seri Rama.

Di Kelantan terdapat pula jenis kesenian wayang lain, yang disebut sebagai wayang jawa. Seperti namanya wayang jawa tidak lebih dari versi Kelantan dari wayang purwa, namun ditampilkan dalam logat Kelantan. Wayang jawa merupakan kesenian istana, berbeda dengan wayang siam yang merupakan kesenian rakyat.

Wayang kulit Banjar

0
Wayang kulit Banjar
Wayang Kulit Banjar adalah wayang kulit yang berkembang dalam budaya suku Banjar di Kalimantan Selatan maupun di daerah perantauan suku seperti di Indragiri Hilir.

Sejarah
Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan , telah mengenal pertunjukan wayang kulit sekitar awal abad ke-XIV. Pernyataan ini diperkuat karena pada kisaran tahun 1300 sampai dengan 1400, dimana Kerajaan Majapahit telah menguasai sebagian wilayah Kalimantan (Tjilik Riwut, 1993), dan membawa serta menyebarkan pengaruh agama Hindu dengan jalan pertunjukan wayang kulit.
Konon pasukan Majapahit yang dipimpin oleh Andayaningrat membawa serta seorang dalang wayang kulit bernama R. Sakar Sungsang lengkap dengan pengrawitnya, pegelaran langsung ( sesuai pakem tradisi Jawa ) yang dimainkannya kurang dapat dinikmati oleh masyarakat Banjar, karena lebih banyak menggunakan repertoar dan ideom-ideom jawa, yang sulit untuk dimengerti masyarakat setempat.Dalang-dalang wayang kulit yang mencapai puncak kejayaan dan melegenda antara lain almarhum Ki Narto Sabdo (Semarang), almarhum Ki Surono (Banjarnegara), almarhum Ki Hadi Sugito (Kulonprogo, Jogjakarta), Ki Anom Suroto, Ki Mantep Sudarsono, Ki Enthus Susmono. Sedangkan Pesinden yang legendaris adalah almarhumah Nyi Tjondrolukito.

Masa perkembangan agama Islam
Pada saat memudarnya kerajaan Majapahit dan mulai berdirinya kerajaan Islam (1526 M), pertunjukan wayang kulit mulai diadaptasi dengan muatan-muatan lokal yang dipelopori oleh Datuk Toya, penyesuaian itu terus berlangsung sampai abad ke-XVI, perlahan-lahan wayang kulit itu berubah, dan sesuai dengan citra rasa dan estetika masyarakat Banjar.

Spesifikasi
Sekarang Wayang Kulit Banjar , telah menjadi seni pertunjukan yang berdiri sendiri dan memiliki ciri-ciri spesifik yang membedakannya dengan jenis wayang kulit lainnya, baik dari segi bentuk, musik/gamelan pengiring, warna , ataupun tata-cara memainkannya, walaupun tokoh-tokoh wayang cenderung mengikuti pakem pewayangan dan juga dikembangkan dari tokoh dan perlambang masyarakat Banjar , seperti terdapatnya gunungan/kayon, Batara Narada, Arjunawijaya, jambu Leta Petruk, Sarawita/Bilung, Subali, R.Hanoman,Prabu Rama, Kedakit Klawu atau Raksasa dan lainnya.


Bahan dan Bagian Wayang

Bahan untuk membuat wayang kulit di Jawa biasanya adalah kulit/tulang kerbau, mengingat pada saat itu kerbau kurang dibudidayakan, maka bahan untuk membuat wayang kulit Banjar ini berasal dari kulit sapi bahkan adapula yang terbuat dari kulit kambing. Secara umum bentuk dan fostur wayang kulit Banjar relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan wayang kulit yang asal dari Jawa, demikian pula dengan penatahan (ornamen), dan pengecatannya lebih sederhana, mengingat dalam pegelaran wayang kulit Banjar "lebih diutamakan oleh bayangan berdasarkan penglihatan dari belakang layar" , sehingga ornamen, detail dan warna ,kurang terlihat oleh penonton , karena dibatasi oleh layar.

Cerita atau Lakon
Cerita wayang kulit Banjar bersumber dari dua kitab kuno yang berasal dari khasanah Hindu, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Selain dari kedua cerita tersebut , dalang wayang kulit Banjar sering pula menampilkan cerita karangan/ gubahan sendiri yang mereka sebut lakon Carang adan dalam perkembangannya lakon Carang inilah yang menjadi primadona masyarakat Banjar. Selain lakon Carang , di Kalimantan Selatan juga berkembang pertunjukan " Wayang Sampir" , nanggap wayang sampir untuk suatu hajat tertentu disebut manyampir, merupakan ritual yang dipimpin oleh dalang untuk mengusir roh-roh jahat yang mengganggu kehidupan manusia, dan biasanya diselenggarakan dalam bentuk pagelaran padat dengan jangka waktu pelaksanaan pada kisaran dua jam dan kemudian dilanjutkan dengan pagelaran biasa.

Penyelenggaraan
Pertunjukan wayang kulit Banjar biasanya diselenggarakan pada kesempatan khitanan, upacara perkawinan adat, hari-hari besar nasional, ataupun untuk memenuhi nazar seseorang, dengan tempat pertunjukan di tanah lapang, halaman kantor/ rumah yang dapat menampung penonton, yang menyaksikannya dengan berdiri , duduk ataupun lesehan sesuai keinginannya. Pertunjukan wayang kulit Banjar biasanya diatas panggung, lengkap dengan layar dan alat penerangan "blencong" , merupakan lampu dengan sumbu api dengan bahan bakarnya dari minyak kelapa. Pada saat wayang kulit dimainkan oleh dalang, blencong tersebut dipasang di belakang layar, sehingga jatuhnya bayangan dari wayang kulit tepat pada layar . Disisi kiri dan kanan dalang dipasang barisan wayang kulit, sementara pada penabuh gamelan duduk di belakang dalang sambil memainkan alat musiknya masing-masing.

Dalang
Pengetahuan untuk menjadi dalang memiliki tatacara tertentu. Mula-mula diserahkan piduduk (semacam sesajen) kepada guru dalang untuk belajar. Bila murid sudah mengetahui pakem, tahu tentang tembang, mengetahui tentang gamelan maka ia batamat dengan jalan upacara mandi yang disebut badudus kemudian melakukan upacara pernafasan yang disebut bajumbang. Dalam kondisi ini ia (calon dalang) kawin dengan Arjuna. Sebelum memainkan wayang, ia harus mampu mengucapkan Bisik Semar (mantera sebelum mendalang) dan menyarung diri (menitis) dengan Arjuna sebagai dalang sejati.

Wayang Kulit

0
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia, yang terutama berkembang di Jawa. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik kelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang(lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.

Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan pakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.

Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.